Sumber gambar: langgam.id

Elemen listrik adalah salah satu sumber arus listrik. Elemen listrik dikelompokkan menjadi 2, yaitu elemen primer dan elemen sekunder.

1. Elemen Primer
Elemen primer yaitu elemen yang terdiri dari satu sel atau lebih yang tidak dapat difungsikan lagi jika muatannya telah habis terpakai. Seperti pada elemen volta dan elemen kering atau batu baterai.
A. Elemen Volta
Ditemukan oleh Allessandro Volta. Bagian-bagian pada elemen volta adalah:
1. Plat tembaga.
2. Plat seng.
3. Larutan asam sulfat.
Jika pelat tembaga dan pelat seng dihubungkan dengan kawat tembaga melalui sebuah lampu pijar kecil, maka lampu pijar akan menyala. Namun, lampu hanya menyala sebentar. Hal ini karena gelembung-gelembung gas hidrogen hasil reaksi kimia asam sulfat akan menutupi permukaan plat tembaga. Peristiwa ini dinamakan polarisasi yang menyebabkan reaksi kimia berhenti sehingga lampu menjadi padam.
B. Elemen Kering atau Batu Baterai
Elemen kering pertama kali dibuat oleh Leclance. Bagian utama dari baterai adalah sebagai berikut:
1. Elektoda positif.
2. Elektroda negatif.
3. Pasta amonium klorida.
4. Depolarisator atau pencegah polarisasi.
Reaksi kimia pada baterai akan menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen. Gelembung gas hidrogen ini akan ditangkap dan bereaksi dengan depolarisator yang berupa mangan dioksida akan menghasilkan air sehingga pada batu baterai tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu jalannya arus listrik. Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas hidrogen disebut depolarisator. Dengan adanya dispolarisator, maka arus listrik pada elemen kering dapat mengalir lebih lama.

2. Elemen Sekunder 
Elemen sekunder yaitu elemen yang terdiri dari beberapa sel atau lebih yang dapat dipakai kembali walaupun sudah habis. Yaitu dengan cara dicas kembali. Salah satu contohnya adalah aki atau accumulator.

Post a Comment