Sumber: Pixabay |
Sistem koordinasi pada manusia terdiri atas sistem saraf dan sistem hormon. Sistem saraf bekerja untuk mengkoordinasi fungsi kerja alat-alat tubuh melalui aliran rangsang, sedangkan sistem hormon bekerja mengontrol fungsi tubuh dengan perantara zat kimia yang diangkut oleh darah. Kerja kedua kerja sistem tersebut bergantung satu dengan yang lainnya.
1. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf menjaga tubuh agar dapat berhubungan dengan lingkungan. Secara umum sistem saraf mempunyai fungsi utama, yaitu:
• Menerima rangsangan.
• Meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat.
• Mengolah rangsangan untuk menentukan tanggapan.
• Meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor.
Rangsangan dapat berasal dari luar misalnya, cahaya, suara, panas, dingin, rasa, dan bau. Rangsangan juga dapat berasal dari tubuh misalnya lapar haus dan lelah. Untuk menanggapi rangsangan ada tiga komponen yang bekerja, yaitu reseptor, penghantar, impuls, dan efektor.
• Reseptor yaitu alat penerima rangsangan atau impuls.
• Konduktor atau penghantar rangsang dilakukan oleh saraf itu sendiri.
• Efektor yaitu bagian yang menanggapi rangsangan yang telah dihantarkan.
2. Sistem Hormon
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran. Hormon diangkut dari kelenjar endokrin oleh plasma darah. Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar hipofisis, kelenjar gondok, kelenjar anak gondok, kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, dan kelenjar kelamin.
Posting Komentar